Kamis, 01 September 2011

A Thousand Kisses


Pagi hari ini bandara Incheon tengah kedatangan musisi tampan asal korea bernama kim sang bum, sudah 3 tahun artis itu meninggalkan korea karena dia harus melanjutkan studynya di London. Walapun sudah 3 tahun tidak pernah kembali tetapi para fans tetap setia menunggunya sampai pulang lagi ke Korean. Dan sekaranglah dia kembali tepat di hari ulang tahunnya yang ke 25.
Saat kimbum keluar dari pintu bandara disana terlihat para fans sudah memadati bandara, mereka dengan setia menunggu kimbum walaupun harus berdesak desakan dengan fans lain tetapi mereka tidak peduli yang ada di pikiran mereka adalah melihat kedatangan kimbum dan mengucapkan selamat ulang tahun.
Kimbum dengan ramah menyapa mereka, diiringi dengan senyuman mautnya. Para fans pun berteriak histeris dan mencoba mendekati kimbum tapi sungguh di sayangkan karena kimbum di jaga oleh pengawal atau lebih tepatnay bodyguard. Para wartawan juga tidak mau kalah dia berdesak desakan bahkan saling dorong. Keadaan semakin rusuh kimbum beserta menagernya cepat cepat langsung menuju ke mobil dan pergi dari bandara.

~di dalam mobil~

Kimbum terlihat sedang duduk sambil memandangi pemandangan di luar jendela, sambil mendengarkan lagu.  Menejernya pun menoleh.
“ada apa ?”Tanya menejer Uhm
“tidak apa apa.”ucap kimbum .

“masih memikirkannya ?”Tanya manjer Uhm

“sudah 3 tahun aku tidak bertemu dengannya, bagaimana dia sekarang ? apakah sudah berubah ? apakah bersama orang lain ?”ucap kimbum tetap memfokuskan pandangannya keluar.

“lupakanlah dia bum, fokuskan pikiranmu ke depan. Tidak berguna kamu memikirkannya.”ucap menejer Uhm

“tidak pernah bisa aku melupakannya.”ucap kimbum sementara menjer Uhm hanya bisa diam mendengar perkataan kimbum.
~~
Di lain tempat di sebuah pasar Daejeong seorang gadis manis terlihat sedang sibuk dengan pekerjaanya menjadi penjual sayur, dengan semangat 45 dia berteriak.“sayur segar, sehat hijau dan juga bergizi di jual murah, beli 2 gratis satu. Ayo ibu di beli sayurnya.” Walapun harus bersaing dengan ibu ibu yang umurnya lebih tua dari dia, tetapi gadis itu tidak pernah ingin kalah dan selalu mempunyai ide supaya sayurnya di beli dan laku.

“Yah ! soeun-ssi, kamu ini gadis cantik kok berjualan di pasar. Kamu ini masih muda, kamu bisa mencari pekerjaan lain.”ucap seorang nenek menghampiri soeun. Soeun pun menoleh.

“ah~ nenek Minji. Apa kabar ?”sapa soeun. Sang nenek tersenyum.

“Yah ! soeun-ssi. Kau tidak lihat ?! nenek sehat dan ceria. Nenek tidak mau kalah denganmu.”ucap nenek Minji soeun tertawa.

“nenek Minji ada ada saja. Oh iya ada apa nek mau beli sayur?”Tanya soeun

“Yah ! tentu saja nenek kesini ingin membeli sayur, masa ngenyalon.”ucap si nenek.

“yah, siapa tau saja nek. Nenek pas gak ada uang minta bantu soeun untuk ngekonde.”ucap soeun sambil cecikikan.

“Yah ! soeun-ssi, kamu ini pagi pagi sudah bikit kepala nenek merah saja.”

“jeongmal ? soeun lihat kepala nenek tidak merah”

“ah, sudahlah anak muda cepat bungkuskan sayurnya nenek harus segera masak untuk Kim Min ji.”

“siap nek.”

Sementara itu dengan kimbum.

Kimbum terlihat sedang asyik memainkan gitar kesayangannya, sudah lama dia tidak menyetuh gitarnya itu karena harus memfokuskan diri untuk kuliahnya.

Saat sedang asyik asyiknya memainkan gitar tiba tiba seseorang datang.

“kimbum..”panggil orang itu. Kimbum menoleh.

“Kodok..”ucap kimbum. Sementara orang yang di sebuat ‘Kodok’ itu tersenyum lalu menghampiri kimbum dan memelukanya.

“apa kabar kimbum ? lama kita tidak berjumpa.”ucap Il wo kimbum melepaskan pelukannya.

“kau tidak lihat kodok, aku tentu saja sehat.”ucap kimbum diiringi senyuman manisnya.

“yah ! kimbum masih sama seperti dulu, kau memanggilku kodok.”ucap il wo sambil menjitak kepala kimbum.

“awwww..”ringis kimbum sambil memegangi kepalanya yang habis di jitak ilwo.

“jangan bersenang senang tampa aku.”ucap seseorang di belakang, kompak il wo dan kimbum menoleh.

“Minhoo.”kompak il wo dan kimbum.

“Kompak sekali. Ah, dasar kedua binatang yang tidak terpisahkan. Kau kodok kimbum kupu kupu.”ucap minho sambil menepuk bahu il wo dan kimbum.

“DAN KAU !! DASAR KEONG !! hahahaha..”ucap kimbum dan il wo ke minho lalu mereka pun tertawa bersama.

Sementara di luar terlihat seorang gadis manis menyaksikan kebersamaan mereka. Dia tersenyum melihat kimbum tertawa lepas sudah lama dia tidak berjumpa dengan kimbum sejak kepergiaannya ke London, kimbum dan gadsi itu putus kontak.

Back to three mustchiter

Kimbum, minho, dan juga kodok satu itu tengah bercanda ria sambil memakan makanan ringan.

“kimbum bagaimana ? masih menyukainya ?”Tanya il wo sambil mengunyah makanannya.

“tentu saja.”ucap kimbum mantap

“WHO ??”teriak il wo, minho dibuat tersedak karena teriakan il wo. Minho lalu menjitak kepala ilwo.

“Yahh !! dasar kodok, kenapa kamu berteriak hah ? kamu ini seperti perempuan saja. Dan juga ternyata kamu masih loading ya kodok ? kau baru tahu kimbum menyukainya. Kau ini loadingnya lama sekali”ucap minho lalu menjitak kening il wo. Il wo manyun sambil mengelus keningnya.

“Yah ! minho hyung il wo hyung. Apakah kalaian sering beramtem saat aku tidak ada ?”Tanya kimbum sambil menyerupt [?] coffenya.

“dia yang mulai.”ucap minho dan ilwo kompak sambil ilwo menunjuk minho sementara minho menunjuk ilwo.
“ah, kalian berdua ini. Sudahlah aku ingin melanjutkan permainan gitarku, silahkan kucing dan kodok bertengkar.”ucap kimbum sambil berdiri menuju gitarnya. Minho dan ilwo saling berpandang.

“kodok, aku ini keong atau kucing ?”Tanya minho

“aku juga gak tau. Kau mau keong atau kucing ?”Tanya ilwo.

“menurutmu lebih bagus kucing atau keong ?”Tanya minho balik.

“kalau menurutku kucing saja.”saran il wo.

“ya sudah kalau begitu aku kucing saja.”Ucap minho.

“ya sudah. Ngomong ngomong habis itu kita ngaapain ?”Tanya il wo.

“Kata kimbum beramtem.”jawab minho.

“gak mau ah.”ucap il wo.

“kenapa ?”Tanya minho.

“bulan puasa.”jawab ilwo.

“oh iya, benar juga. Ngomong ngomong kodok entar malam teraweh gak ?”Tanya minho.

“gak tau, udah aku ajak taemin tapi katanya iya kalau dia bisa, kamu sudah ajak hyesun ?”Tanya ilwo.
“gak tau tuh. Semoga aja bisa. Entar kita terawehnya jangan lupa bawa petasan ya.”ucap minho mengingatkan.

“tentu saja, puasa tampa petasan sungguh membuat kodok patah semangat.”ucap ilwo.

“aku juga. Eh entar bukaan juga sekalian aja di mesjid. Biar dapet makanan enak.”ucap minho menyarankan.

“tapi, aku sudah janji sama mamaku, entar aku buka puasanya sama jengkol. Entar di mesjid kagak ada jengkol begimana ?”Tanya ilwo.

“Yah ! dasar kodok! Lu bawa aja jengkol di rumahmu satu rantang, puas puasin lah elu makan di mejid nanti. Entar sekali lu ngomong ma orang mesjid. Pingsan semua penghuni mesjid karena nyium bau mulutmu itu.”

*eh kenapa ni minho ma ilwo jadi ngomong tentang puasa ma teraweh ya ?? wah mulai ngelantur ni pembicaraan. Ah! Ya sudah dari pada dua mahluk tak serupa itu melanjutkan obroolan mereka yang tentunya masih sangat panjang. Lebih baik kita back to ke soeun,”

Saat soeun masih sibuk dengan dagangannya tiba tiba seorang pria menghampirinya. Soeun pun yang semula tidak sadar menjadi sadar dengan kehadiran lelaki itu. Soeun melihat dari ujung kaki naik ke dada naik lagi ke wajah. Kening soeun berkerut.

“umm, anda siapa ? mau beli dagangan saya ?”Tanya soeun. Lelaki itu tersenyum.

“tidak, aku tidak ingin membeli sayur anda.”ucap pria itu.

“ah, lalu  apakah anda ingin bertemu dengan saya ?”Tanya soeun lagi.

“tidak juga.”ucap pria itu.

“lalu untuk apa.”Tanya soeun.

“aku hanya ingin memandangi wajah noona.”jawab lelaki itu dengan polosnya.

“Memandangi wajahku ? untuk apa ?”Tanya soeun.

“aku juga tidak tahu noona.”ucap lelaki itu lagi. Soeun pun mendesah.

“kamu kesini hanya untuk memandangi wajah ku bukan ?”Tanya soeun.

“iya noona.”jawab lelaki itu.

“bayar 50 won.”ucap soeun. Lelaki itu terbelak.

“kenapa sangat mahal noona ?”Tanya lelaki itu.

“wajah ku ini kan cantik.”ucap soeun dengan bangganya.

“noona tidak cantik.”ucap pria itu.

“who ?? aishh kau ini. Lalu kalau aku tidak cantik kenapa kamu ingin memandangiku. ?”Tanya soeun.

“noona tidak cantik tetapi manis.”ucap pria itu.
“emang apa bedanya cantik dengan manis ?”Tanya soeun.

“tentu saja beda,”ucap lelaki itu

“apa ?”Tanya soeun.

“perkataannya dan juga hurufnya.”ucap lelaki itu.

“yah ! itu juga aku tau.”ucap soeun menggerutu.

“trus, kenapa noona tadi bertanya ?”Tanya lelaki itu.

“ah ! sudahlah, kamu ini mempunya banyak pertanyaan.”kesal soeun.

“aku kan hanya ingin bertanya noona, tidak boleh ya ?”Ucap lelaki itu.

“tidak boleh !”tegas soeun.

“jahat sekali.”ucap lelaki itu.

“aku tidak jahat, hanya memberitahukan”ucap soeun.

“oh, ya sudah.”ucap lelaki itu.

Hening sesaat.  Nampak lelaki itu sudah garuk garuk kepalanya, menghempas hempaskan kakinya ke lantai dan lain sebaginya. Soeun memandanginya.
“kamu kenapa ?”Tanya soeun.

“noona, aku kebelet.”ucap lelaki itu.

“ya sudh ke wc.”ucaps oeun.

“aku tidak tahu dimana wcnya.”Ucap lelaki itu dengan muka yang seperti menahan buang air kecil. Soeun pun akhirnya mengantarkan lelaki itu ke WC umum di pasar itu. Dan menunggu di luar. Akhirnya lelaki itu keluar.

“Sudah selesai ?”Tanya soeun.

“sudah noona.”jawab namja itu.

“ah, kamu ini.. ngomong ngomong siapa namamu ?”Tanya soeun

“namaku lee taemin noona bisa panggil saya taemin, kalau noona ?”Tanya pria yang bernama taemin itu.

“oh, taemin. Umm.. namaku kim so eun bisa panggil soeun. Berapa usiamu ?”Tanya soeun.

“usia ku baru 17 tahun noona.”jawab taemin  sambil memandangi sekelilingnya.

“pasar ini ramai ya noona.”ucap taemin.

“yah !! begitulah. Pasar ini selalu ramai.”ucap soeun sambil tersenyum.

“di sini lengkap noona ?”Tanya taemin.

“tentu saja lengkap.”jawab soeun

“kalau begitu aku ingin membeli lollipop dan gula kapas. Di mana tempatnya noona ?”ucap taemin

“yah !! kau pikir ini mall apa ??!! tentu saja di sini tidak ada gula kapas apalagi lollipop.”ucap soeun sambil menjitak kepala taemin. Taemin ngelus ngelus kepalanya.

“kata noona tadi lengkap.”ucap taemin sambil manyun.

“aku kira kamu menanyakan kelengkapan isi dapur.”

“makanya noona harus bertanya.”

“ah, terserah aku mau berjualan lagi.”ucap soeun sambil berjalan ke tempat dagangannya. Taemin mengikuti soeun. Sadar diikuti soeun menoleh.

“yah ! ada apa lagi taemin ?”Tanya soeun taemin berjalan kearah soeun.

“noona, aku tidak tahu jalan pulang.”ucap taemin dengan memasang mimik ingin menangis, matanya saja sudah berlinang air mata tinggal di tumpahkan saja,jadilah taemin menangis.
Soeun pun jadi tidak tega di buatnya lalu memeluk taemin.

“Cup.. cup .. cup.. jangan menangis.”ucap soeun sambil mengelus punggung taemin. Taemin lalu mengusap air matanya.

“ta.. tap.. tapi taemin gak tau jalan pulang. Hiks hiks hiks...”kata taemin sambil menangis. Soeun terlihat berfikir, tidak mungkin dia meninggalkan taemin di sini sendirian apalagi usianya baru 17 tahun dan juga dia terlihat masih sangat polos, akhirnya dia memutuskan akan membawa taemin pulang hingga orang tuanya menjemputnya.

“ya sudahlah. Kau boleh tinggal di rumahku sampai orang tuamu menjemputmu.”ucap soeun. Taemin memandang soeun.

“benarkah noona ?”Tanya taemin, soeun mengangguk. Taemin senang lalu berjingkrak jingkrak soeun di buat ketawa karna ulah taemin.

***
Hujan deras masih melanda kota seoul, dengan amat sangat terpaksa soeun berdiam di kedai dagangannya, sementara taemin tertidur nyenyak. Soeun memandangi taemin.

“wajahnya seperti anak kecil, polos sekali.”guman soeun. Soeun berjalan menuju tempat duduk lalu mengambil sebuah kain lalu dia duduk sambil melindungi tubuhnya dengan kain agar hangat. Tapi hujan sangat deras hingga akhirnya seorang perempuan mendatangi kedai soeun sambil mengenakan payung. Soeun berdiri dari kursinya.

“kak baek he.”ucap soeun. Sementara perempuan yang di sebut kak baek he itu menghampiri soeun.

“bagaimana ini ???”pikir soeun sambil memandangi kakaknya. Baek he berjalan menuju kim soeun lalu menyerahkan satu payung ke soeun “ayo pulang”ucap baek hee. Tapi soeun tidak menjawab dia hanya diam, sambil memandang taemin. Baek he lalu mengikuti arah pandangan soeun. Seorang namja tengah tertidur.

“siapa dia soeun ?”Tanya baek he

“d.. di.. dia teman soeun kak.”ucap soeun tergagap.

“kau tidak bohon dengan kakak kan ?”Tanya baek he, soeun hanya menelan ludahnya sadar kalau dia membohongi kakaknya.

“dia.. dia.. dia gak tau jalan pulang kak, kasiahan.”ucap soeun sambil menunduk.

“di korea ini banyak tehnik orang jahat soeun, dengan lupa jalan pulang, lupa dimana tempat tinggal dan lain lain. Kamu jangan sampai tertipu dengannya. Apalagi dia orang yang tidak kita kenal.”ucap baek he. Soeun hanya menunduk lalu berkata “aku percaya kok, dia tidak akan berbuat jahat kepada kita. Aku akan menjaminnya.”

“soeun ! kau ini keras kepala sekali. Baiklah kalau begitu. Tapi ingat kalau sampai ada barang di rumah kita hilang, kau harus bertanggung jawab.”ucap baek he sambil berjalan hendak keluar meninggalkan kedai milik soeun.
Soeun berjalan ke sebuah kasur tempat taemin tidur.

“entah kenapa, aku bisa percaya dengamu. Padahal kita baru saja bertemu. Kau memang bisa membuat orang tertipu, semoga kau tidak seperti orang yang di pikirkan kak baek he.”batin soeun. Lalu menyentuh pundak taemin dan menggoyangkannya.

“taemin-ah, ayo bangun.”ucap soeun sambil menggoyangkan pundak taemin, taemin langsung terbangun. Lalu mengucek matanya.

“ah, baik noona.”ucap taemin.

Mereka pun berjalan pulang ke rumah soeun. Dengan keadaan hujan yang masih amat sangat deras.

“taemin sebaiknya kamu memakai payung ini.”ucap soeun sambil menyerahkan payungnya kearah taemin tidak tega melihatnya basah kuyup.

“tidak noona, terimakasih.”ucap taemin sambil tersenyum.

Hujan semakin deras, jalan kota seoul pun menjadi gelap karena awan. Kota seoul seperti di malam hari, padahal waktu masih pukul 12.00 KTS.
Soeun dan taemin masih berjalan, karena hujan yang begitu deras. sampai akhirnya soeun jatuh pingsan.

“nooonaa.”kaget taemin sambil memegang soeun agar tidak terjatuh di tanah.

“noona bangun.”ucap taemin sambil menepuk pipi soeun. Tetapi tidak ada reaksi sama sekali dari soeun. Taemin melihat kearah kiri dan kanan. Naas tidak ada satu kendaraanpun yang lewat dan baek he kaka soeun menghilang dengan cara tiba tiba.

TBC ~

Bagaimana nasib soeun selanjutnya ?
Dimana baek he kakak soeun ?
Bagaimana kelanjutna kimbum.
Siapa sebenernya taemin ?

Tunggu jawabannya di part selanjutnya

Jangan lupa comen J